Senin, 24 September 2012

Pembersihan dan perawatan Kolam ikan lele



BAB I
(PENDAHULUAN)


1.1 Latar Belakang




1.2  Tujuan

1.      Untuk mengetahui jenis wadah kolam,
2.      Untuk mengetahui syarat wadah kolam yang baik untuk budidaya
3.      Mengetahui kondisi tanah yang baik membuat kolam
4.      Mengetahui kontruksi kolam






BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Jenis Ikan Lele
Setidaknya terdapat enam jenis keluarga ikan berkumis ini, sebagian spesies pribumi dan sebagian lagi spesies asing, yang dapat dikembangkan di Indonesia.
1. Clarias batrachus dikenal sebagai ikan lele (Jawa),
· ikan kalang (Sumatera Barat),
· ikan maut (Sumatera Utara), dan
· ikan pintet (Kalimantan Selatan).
2. Clarias teysmani dikenal sebagai lele kembang (Jawa Barat),
· kalang putih (Padang).
3. Clarias melanoderma dikenal sebagai ikan duri (Sumatera Selatan),
· wais (Jawa Tengah),
· wiru (Jawa Barat).
4. Clarias nieuhofi dikenal sebagai ikan lindi (Jawa),
· limbat (Sumatera Barat),
· kaleh (Kalimantan Selatan).
5. Clarias loiacanthus dikenal sebagai ikan keli (Sumatera Barat),
· ikan penang (Kalimantan Timur).
6. Clarias gariepinus, yang dikenal sebagai lele dumbo atau King Cat Fish, spesies asing yang berasal Afrika.







2.2    Kolam Untuk Pendederan
1. Bentuk kolam pada minggu 1-2, lebar 50 cm, panjang 200 cm, dan tinggi 50 cm. Dinding kolam dibuat tegak lurus, halus, dan licin, sehingga apabila bergesekan tubuh benih lele tidak akan terluka. Permukaan lantai agak miring menuju pembuangan air. Kemiringan dibuat beda 3 cm di antara kedua ujung lantai, dekat tempat pemasukan air lebih tinggi. Di lantai dipasang paralon dengan diameter 3-5 cm dan panjang 10 m.
2. Kira-kira 10 cm dari pengeluaran air dipasang saringan yang dijepit dengan dua bingkai kayu tepat dengan permukaan dalam dinding kolam. Di antara dua bingkai dipasang selembar kasa nyamuk dari bahan plastik berukuran mess 0,5-0,7 mm, kemudian dipaku.
3. Setiap kolam pendederan dipasang pipa pemasukan dan pipa air untuk mengeringkan kolam. Pipa pengeluaran dihubungkan dengan pipa plastik yang berfungsi untuk mengatur ketinggian air kolam. Pipa plastik tersebut dikaitkan dengan suatu pengait sebagai gantungan.
4. Minggu ketiga, benih dipindahkan ke kolam pendederan yang lain. Pengambilannya tidak boleh menggunakan jaring, tetapi dengan mengatur ketinggian pipa plastik.
5. Kolam pendederan yang baru berukuran 100cm x 200cm x 50cm, dengan bentuk dan konstruksi sama dengan yang sebelumnya.
2.3    Pemeliharaan kolam/tambak
·         Kolam diberikan kapur 25-200 gram/m2 untuk memberantas hama dan bibit penyakit.
·         Air dalam kolam/bak dibersihkan satu bulan sekali dengan cara mengganti semua air kotor tersebut dengan air bersih yang telah diendapkan dua malam.
·         Kolam yang telah terjangkiti penyakit harus segera dikeringkan dan diberikan kapur sebanyak 200 gram/m2 selama satu minggu.
·         Tepung kapur (CaO) ditebarkan merata di dasar kolam, kemudian dibiarkan kering lebih lanjut sampai tanah dasar kolam retak-retak.

Kolam ikan yang baik akan mempengaruhi ikan dalam hal ketahanan terhadap penyakit, optimalisasi pakan, dan kecepatan tumbuh/ berkembang biak ikan.
Jenis-jenis kolam ikan yang akan digunakan sangat tergantung pada sistem budidaya yang akan diterapkan. Ada tiga sistem budidaya ikan air tawar yang biasa dilakukan yaitu :

1. Kolam ikan Tradisional / ekstensif, kolam yang digunakan adalah kolam tanah yaitu kolam yang keseluruhan bagian kolamnya terbuat dari tanah (gambar 2.1)


2. Kolam Semi intensif, kolam yang digunakan adalah kolam yang bagian kolamnya(dinding pematang) terbuat dari tembok sedangkan dasar kolamnya terbuat dari tanah (Gambar 2.2)

3. Kolam Intensif, kolam yang digunakan adalah kolam yang keseluruhan bagian kolam terdiri dari tembok (Gambar 2.3).


Jenis-jenis kolam berdasarkan sumber air yang digunakan adalah :
Ø  Kolam air mengalir/running water dengan sumber air berasal dari sungai atau saluran irigasi dimana pada kolam tersebut selalu terjadi aliran air yang debitnya cukup besar (50 l/detik). 
Ø  Kolam air tenang/ stagnant water dengan sumber air yang digunakan untuk kegiatan budidaya adalah sungai, saluran irigasi, mata air, hujan dan lain-lain tetapi aliran air yang masuk ke dalam kolam sangat sedikit debit airnya (0,5 – 5 l/detik) dan hanya berfungsi menggantikan air yang meresap dan menguap.

Jenis-jenis kolam yang dibutuhkan untuk membudidayakan ikan berdasarkan proses budidaya dan fungsinya dapat dikelompokkan menjadi beberapa kolam antara lain adalah kolam pemijahan, kolam penetasan, kolam pemeliharaan/ pembesaran, dan kolam pemberokan induk.
Kolam pemijahan adalah kolam yang sengaja dibuat sebagai tempat perkawinan induk-induk ikan budidaya. Ukuran kolam pemijahan ikan bergantung kepada ukuran besar usaha, yaitu jumlah induk ikan yang akan dipijahkan dalam setiap kali pemijahan.

Bentuk kolam pemijahan biasanya empat persegi panjang dan lebar kolam pemijahan misalnya untuk kolam pemijahan ikan mas sebaiknya tidak terlalu berbeda dengan panjang kakaban. Sebagai patokan untuk 1 kg induk ikan mas membutuhkan ukuran kolam pemijahan 3 x 1,5 m dengan kedalaman air 0,75 – 1,00 m.
Kolam pemijahan sebaiknya dibuat dengan sistem pengairan yang baik yaitu mudah dikeringkan dan pada lokasi yang mempunyai air yang mengalir serta bersih. Selain itu kolam pemijahan harus tidak bocor dan bersih dari kotoran atau rumputrumput liar (Gambar 2.4).

Kolam penetasan adalah kolam yang khusus dibuat untuk menetaskan telur ikan , sebaiknya dasar kolam penetasan terbuat dari semen atau tanah yang keras agar tidak ada lumpur yang dapat mengotori telur ikan sehingga telur menjadi buruk atau rusak. Ukuran kolam penetasan disesuaikan juga dengan skala usaha. Biasanya untuk memudahkan perawatan dan pemeliharaan larva, ukurannya adalah 3 x 2 m atau 4 x 3 m (Gambar 2.5)

Kolam pemeliharaan benih adalah kolam yang digunakan untuk memelihara benih ikan sampai ukuran siap jual (dapat berupa benih atau ukuran konsumsi). Kolam pemeliharaan biasanya dapat dibedakan menjadi kolam pendederan dan kolam pembesaran ikan. Pada kolam semi intensif atau tradisional sebaiknya tanah dasar kolam adalah tanah yang subur jika dipupuk dapat tumbuh pakan alami yang sangat dibutuhkan oleh benih ikan (Gambar 2.6)


Kolam pemberokan adalah kolam yang digunakan untuk menyimpan induk-induk ikan yang akan dipijahkan atau ikan yang akan dijual/angkut ke tempat jauh, lihat gambar 2.7

Tipe-tipe kolam di atas merupakan pengetahuan mendasar sebelum menekuni usaha perikanan, mengenal macamnya akan lebih mudah untuk dipelajari jika memulai dari yang dasar. Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

2.4    Membersihkan Dan Merawat Kolam Ikan Lele

Ada banyak metode untuk membersihkan air dalam kolam , yang setiap metode bisa dilaku-kan bersamaan atau terpisah sesuai kebutuhan.
Untuk membersihkan puing-puing atau dedaun-an yang jatuh ke dalam kolam , bisa dipakai serokan. Serokan yang diberi tangkai agak panjang dengan bambu atau kayu, memungkinkan kita untuk menjangkau seluruh areal kolam.Bahan pembuat serokan biasanya
kain trililin yang sedikit menyerap air. Serokan yang bermata kecil bisa juga dipakai untuk membersihkan kotor-an berupa busa-busa air di permukaan air. Selain itu sisa endapan kotoran lumut yang tidak terbuang biasanya   akan   mengambang   ke   permukaan  air. Semua kotoran  ini  bisa diatasi dengan serokan. Setelah didapat gagasan dan diambil keputusan untuk memelihara Ikan  di lingkungan tempat tinggal kita, tentu agar segera mempersiapkan Kolam Pemeliharaan Ikan  agar dapat hidup semetode baik.Kolam pemeliharaan bisa menjadi satu bagian keindahaan rumah semetode keseluruhan. kolam Ikan  tidak hanya sekedar tempat perkembangan Ikan . Namun dapat memanjakan setiap pasang mata yang melihatnya. Hal tersebut menjadikan bentuk kolam Ikan  dibuat menjadi satu kesatuan dengan bangunan rumah.
Kolam Pemeliharaan Ikan  sebaiknya memenuhi berbagai aspek dilihat dari sudut teknis pembuatan kolam seperti sistem sirkulasi air kolam, sistem filterisasi dan sumber air kolam.








BAB III
(PENUTUP)


3.1 Kesimpulan

Kolam merupakan lahan yang dibuat untuk menampung air dalam jumlah tertentu sehingga dapat digunakan untuk pemeliharaan ikan dan atau hewan air lainnya. Berdasarkan pengertian teknis (Susanto, 1992), kolam merupakan suatu perairan buatan yang luasnya terbatas dan sengaja dibuat manusia agar mudah dikelola dalam hal pengaturan air, jenis hewan budidaya dan target produksinya. Kolam selain sebagai media hidup ikan juga harus dapat berfugsi sebagai sumber makanan alami bagi ikan, artinya kolam harus berpotensi untuk dapat menumbuhkan makanan alami.

3.2 Saran
Negara Indonesia sebagai salah satu penghasil karet di dunia perlu membudidayakan tanaman karet, sehingga dapat tetap menjadi komoditas ekspor utama Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukan peremajaan terhadap tanaman karet.




















2 komentar:

  1. mantaaap mas artikelnya, sangat bermanfaat sekali buat menambah pengetahuan.


    oya mohon maaf ya gan sebelumnya, ane mau numpang share beberapa info barangkali ada yang lagi nyari rumah, bisa cek beberapa link di bawah ini hehehe

    Perumahan Baru
    daftar developer perumahan
    daftar pengembang perumahan
    daftar perumahan baru di jakarta

    BalasHapus
  2. PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO

    menyediakan TERMOMETER RAKSA untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www TOKOPEDIA.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro

    BalasHapus